Konsep dan Prinsip Analisis
Konsep
dan Prinsip Analisis
A.
Teknik
Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung
melalui media.
1. Mengawali
Proses
Gause dan Weinberg [GAU89]
menyarankan agar analis memulainya dengan mengajukan pertanyaan bebas konteks,
dimana pertanyaan tersebut berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan, dan
keuntungan.
Contoh:
- Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?
- Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan?
Rangkaian pertanyaan berikutnya
berfokus pada efektifitas pertemuan. memberikan contohnya sebagai berikut:
- Apakah ada orang lain yang dapat memberikan informasi tambahan?
- Apakah ada hal lain yang harus saya tanyakan kepada anda?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu anda mengawali komunikasi yang
perlu untuk berhasilnya analisis. Pada dasarnya sesi tanya jawab seharusnya
digunakan pada pertemuan pertama dan kemudian diganti dengan format yang
mengkombinasikan lemen-elemen pemecahan masalah, negosiasi, dan
spesifikasi.
Adanya teknik pendekatan spesifikasi aplikasi yang teratasi / facilitated
aplication spesification techniques (FAST) dapat mendorong munculnya tim
gabungan antara pengembang dan pelanggan yang bekerjasama untuk
mengidentifikasimasalah, mengusulkan elemen pemecahan, menegosiasi pendekatan
yang berbeda, dan mengkhususkan rangkaian pemecahan awal. Banyak pendekatan
yang berbeda terhadap FAST telah diusulkan. Masing-masing pendekatan
menggunakan skenario yang sangat berbeda, tetapi semuanya menerapkan beberapa
variasi tuntutan dasar seperti: Pertemuan dilakukan di sisi netral dan
dihadiri baik oleh pengembang maupun pelanggan. Aturan main untuk
persiapan dan partisipasi dibuat.
Sebuah mekanisme definisi (dapat
merupakan sebuah lembar kerja, diagram flip, stiker dinding, atau papan tembok)
digunakan. FAST bukanlah obat bagi masalah yang dihadapi dalam pengumpulan awal
berbagai persyaratan, tetapi pendekatan tim memberikan keuntungan dari banyak
sudut pandang, diskusi sesaat, dan penyaringan, serta merupakan langkah maju
konkrit ke arah pengembangan spesifikasi.
1 3. Penyebaran
Fungsi Kualitas
Disebut juga Quality function
deployment (QFD) adalah teknik manajemen kualitas yang menerjemahkan kebutuhan
pelanggan ke dalam persyaratan teknis bagi perangkat lunak.
QFD mengidentifikasi 3 persyaratan, yaitu:
- Persyaratan normal
- Sasaran dan
- Tujuan dinyatakan bagi sebuah produk atau sistem selama pertemuan dengan pelanggan.
Bila persyaratan ini ada, maka
pelanggan akan menjadi puas.
Contoh : tipe tampilan grafis
yang diminta, dan tingkat kerja yang didefinisikan. Persyaratan
yang diharapkan: Persyaratan ini implisit terhadap produk atau sistem dan
sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya secara eksplisit.
Ketidakhadirannya menyebabkan ketidakpuasan.
Contoh: Mudahnya instalasi perangkat lunak.
Exciting requirment:
Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan terbukti sangat memuaskan bila ada. Misalnya, perangkat lunak pengolah kata
diharapkan dengan fitur standar. Produk yang disampaikan berisi sejumlah
kemampuan layout halaman yang sangat menyenangkan dan tidak terduga. Dalam
kenyataan, QFD mencakup seluruh proses rekayasa. Tetapi banyak konsep QFD dapat
diaplikasikan ke dalam masalah komunikasi pelanggan yang dihadapi oleh
perekayasa perangkat lunak selama tahap awal analisis persyaratan.
B.
Prinsip-Prinsip
Analisis
Masing-masing
metode analisis memiliki titik pandang yang unik. Tetapi semua metode analisis
dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional:
- Domain informasi dari suatu masalah harus direpresentasikan dan dipahami.
- Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus didefinisikan.
- Tingkah laku perangkat lunak (sebagai suatu urutan kejadian eksternal) harus diwakilkan.
- Model-model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan tingkah laku harus dipecah-pecah dalam suatu cara yang membongkar suatu detail dalam bentuk lapisan.
- Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.
Dengan
mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut, analis mendekati suatu masalah secara
sistematis. Domain informasi diuji sehingga fungsi itu dapat dipahami secara
lebih lengkap. Model-model digunakan sehingga karakteristik fungsi dan tingkah
laku dapat dikomunikasikan dengan cara yang rapi. Pembagian diterapkan untuk
mengurangi keruwetan. Pandangan esensial dan implementasi dari perangkat lunak
diperlukan untuk mengakomodasi batasan logis yang dibebankan oleh persyaratan
pemrosesan dan batasan fisik yang dibebankan oleh elemen sistem yang lain.
Perekayasa perangkat lunak yang mempercayai prinsip tersebut akan dapat lebih
mengembangkan spesifikasi perangkat lunak yang kemudian akan menjadi dasar yang
kuat bagi desain.
Model dalam perangkat lunak harus
dapat memodelkan informasi yang ditransformasikan oleh perangkat lunak, fungsi
(dan subfungsi) yang memungkinkan transformasi terjadi, dan tingkah laku sistem
pada saat transformasi terjadi. Dalam beberapa kasus, model yang kita buat
menggunakan notasi grafis yang menggambarkan informasi, pemrosesan, tingkah
laku sistem, dan karakteristik lain sebagai simbol yang berbeda dan dapat dikenali.
Informasi deskriptif dapat diberikan dengan menggunakan bahasa natural atau
bahasa khusus untuk menggambarkan persyaratannya.
Prinsip analisis operasional
mengharuskan kita membangun model fungsi dan tingkah laku.
- Model fungsional
Perangkat
lunak mentransformasi informasi, dan untuk melakukannya, perangkat lunak harus
melakukan paling tidak tiga fungsi genetik: input, pemrosesan, dan output. Pada
saat model fungsional dari suatu aplikasi dibuat, perekayasa perangkat lunak
memfokuskan diri pada fungsi-fungsi masalah khusus. Model fungsi dimulai dengan sebuah model tingkat konteks tunggal (yakni
nama perangkat lunak yang akan dibuat). Dengan serangkaian iterasi, maka lebih
banyak lagi detail fungsionaldiberikan, sampai seluruh rancangan dari semua
fungsionalitas sistem terwakili.
- Model tingkah laku
Sebagian
besar perangkat lunak merespon kejadiankejadian dari dunia luar. Karakteristik stimulus-respon ini membentuk dasar dari
model tingkah laku. Model tingkah laku menciptakan representasi
pernyataan-pernyataan perangkat lunak dan event-event yang menyebabkan perangkat lunak mengubah pernyataan.
Model yang
diciptakan selama analisis persyaratan melayani sejumlah peran penting:
- Model membantu analis dalam memahami informasi, fungsi, dan tingkah laku suatu sistem, sehingga membuat tugas analisis persyaratan menjadi lebih mudah dan lebih sistematis.
- Model menjadi titik fokus bagi kajian sehingga merupakan kunci bagipenentuan kelengkapan, konsistensi, dan akurasi dari spesifikasi.
- Model menjadi dasar bagi pengerjaan desain, memberi perancang suatu representasi esensial dari perangkat lunak yang dapat diterjemahkan ke dalam suatu konteks implementasi.
Meskipun metode
pemodelan yang digunakan sering menjadi masalah preferensi personal atau
organisasional, aktivitas pemodelan adalah dasar bagi kerja analisis yang baik.
C.
Prototyping
Perangkat Lunak
Prototyping perangkat lunak
adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep working
model. Yang bertujuan untuk mengembangkan model menjadi sistem final.
Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode sebelumnya dan
biayanya akan menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu
pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang
sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan
melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses
pengembangan.
Protoyping juga membantu dalam
hal menemukan kebutuhan di tahap awal pengembangan, terutama jika klien tidak
yakin dimana masalah berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat
untuk mendesain dan memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan
terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.
a. Prototyping
Perangkat
Analisis harus dilakukan tanpa mengabaikan paradigma rekayasa perangkat
lunak yang di aplikasikan; tetapi bentuk yang diambil oleh analisis akan
bermacam- macam. Dalam banyak kasus sangat mungkin untuk mengaplikasikan
prinsip operasional dan menarik sebuah model perangkat lunak yang melaluinya
sebuah desain dapat dikembangkan, pengaplikasian prinsip analisis dan
penyusunan model perangkat lunak yang akan dibangun yang disebut prototype untuk
penilaian pelanggan danpengembang.
b. Pemilihan
prototyping
Paradigma
prototyping terbatas dan tidak terbatas. Pendekatan terbatas sering disebut: throw away prototyping. Dengan
menggunakn pendekatan tersebut, prototyping sebagai sebuah demonstrasi kasar
dari sebuah persyaratan.Kemudian prototype dikesampingkan dan perangkat lunak
direkayasa dengan menggunakan suatu paradigma yang berbeda.Pendekatan tidak
terabatas sering disebut evolusionary prototyping,menggunakan prototyping
sebagai bagian utama dari aktivitas analisis yang akan diteruskan ke dalam
desain dan konstruksi.
c. Metode
dan Peranti Prototyping
Agar
prototyping perangkat lunak efektif, maka harus dikembangkan suatu prototype dengan cepat sehingga pelanggan dengan dapat menilai hasil dan perubahan yang
di rekomendasikan. Untuk melakukan prototyping dengan tepat ad tiga kelas
metode dan peranti generik, teknik generasi keempat komponen perangkat lunak
reusable, spesifikasi normal,dan lingkungan prototyping.
D.
Spesifikasi
yang dibutuhkan dalam prinsip analisis
Metode
spesifikasi sama dengan pemecahan masalah. Pereka PL yang dipaksa bekerja
dengan spesifikasiyang tidak lengkap,tidak konsisten,atau salah akan mengalami
frustasi atau keraguan.akibatnya, kualitas ,ketepatan waktu dan kelengkapan perangkat
lunak menjadi korban.
- Prinsip spesifikasi
Spesifikasi, tanpa mempedulikan
mode dimana kita melakukannya, dapat dilihat sebagai sebuah proses
representasi. Persyaratan diwakilkan dengan suatu cara yg membawa ke arah
implementasi yang berhasil. Berikut ini sejumlah prinsip spesifikasi yang
diadaptasi dari kerja Blazer dan Goldman.
a. Memisahkan fungsional dari implementasi
b. Mengembangkan suatu model dari system yang diperlukan yg meliputiData dan
respon fungsional dari suatu system terhadap berbagai stimulus dari lingkungan.
c. Membangun konteks dimana PL beroperasi dengan menentukan cara dimana
komponen system yg lain berinteraksi dengan PL.
d. Menentukan lingkungan dimana system beroperasi dan menunjukan bagaimana “
sekumpulan agen yang sangat terjalin bereaksi terhadap stimulus dalam
lingkungan.
e. Menciptakan sebuah model yg kognitif daripada model desain atau
implementasi.Model kognitif menggambarkan sebuah system sebagaimana dirasakan
oleh komunitas pemakainya.
f. mengenali spesifikasi harus toleran terhadap ketidak lengkapan dan dapat di
tambah.
g. Membangun muatan dan struktur spesifikasi dengan suatu cara yang akan
memungkinkan spesifikasi dapat ditambah agar dapat berubah.
- Representasi
Kita mengetahui bahwa persyaratan
PL dapat ditentukan dalam berbagai cara. Akan tetapi, bila persyaratan itu
dimasukan pada kertas atau media presentasi electronic, maka diperoleh panduan
sederhana:
- Format dan muatan representasi harus relevan dengan masalah.
- Informasi yang di isikan kedalm spesifikasi harus disarangkan.
- Spesifikasi persyaratan PL
Spesifikasi persyaratan PL dibuat
pada puncak tugas analisis. Fungsi dan kinerja yang dialokasikan pada PL
sebagai bagian dari rekayasa system, diperhalus dengan membangun sebuah
diskripsi informasi lengkap,diskripsi tingkah laku dan fungsional
lengkap,indikasi persyaaratan kinerja dan batasan desain, criteria validasi
yang sesuai, dan data lain yang berkenaan dengan persyaratan. The Nation
Bureau of Standards, IEE( standard no. 830-1984) dan Departement Pertahanan AS
mengusulkan format calon untuk spesifikasi persyaratan perangkatan perangkat lunak. Berikut merupakan kerangka kerj untuk
spesifikasi.
a. Pendahuluan
·
Refrensi system
·
Deskripsi
keseluruhan
·
Batasan proyek
PL
b. Deskripsi informsi
·
Representasi
isi informasi
·
Representasi
aliran informasi
·
Aliran data
·
Aliran kontrol
c. Deskripsi fungsional
·
Pembagian fungsional
·
Deskripsi fungsional
·
Gambaran pemrosesan
·
Retriksi / keterbatasan
·
Persyaratan kinerja
·
Batasan desain
·
Diagram pendukung
·
Diskripsi control
·
Spesifikasi control
·
Batasan desain
d. Diskripsi prilaku
·
Peryataan system
·
Event dan tindakan
e. Validasi dan kreteria
·
Batas kinerja
·
Kelas- kelas
pengujian
·
Respon PL
·
Pertimbangan khusus
f.Bibliografi
g.Lampiran
E.
Kajian
Spesifikasi dalam konsep dan prinsip analisis
Kajian dari suatu spesifikasi
persyaratan perangkat lunak dilakukan baik oleh pelanggan atau pengembang PL.
Karena spesifikasi membentuk dasar bagi desain dan
aktivitas rekayasa selanjutnya, maka kajian harus dilakukan dengan hati- hati.
Kajian dilakukan pertama kali pada tingkat makroskopik.pada tingkat ini
pengkaji akan memastikan bahwa spesifikasi sudah lengkap, konsisten, dan,
akurat
Pertanyaan -
pertayan berikut dapat di ajukan contohnya:
Apakah tujun
dan sasaran yang diyatakan bagi perangkat lunak tetap konsisten dengan tujuan
dan sasaran system?
- Apakah interface penting kesemua element system sudah digambarkan?
- Apakah fungsi mayor tetap ada pada ruang lingkup, dan sudah digambarkan dengan lengkap dan tepat?
- Apakah tingkah laku PL konsisten dengan informasi yang harus diproses dan fungsi harus dilakukannya?
- Apakah batasan desain realistis?
- Apakah resiko teknologis pengembang sudah dipertimbangkan?
Pengkaji dapat
mengembangkan pertayaan diatas dengan :
Mencari
konektor persuasive
- Bila suatu daftar yang diberikan tidak lengkap,pastikan jenisnya sudah dipahami.
- Pastikan jangkauan yg dinyatakan tidak berisi asumsi yg tidak dinyatakan.
- Hati hatilah pada kata kerja yang kabur
- Hati hati terhadap kata ganti yang ambiguitas
- Cari pertanyaan yang mengimplimentasikan kepastian Bila kajian lengkap spesifikasi persyaratan PL diakhiri oleh pelanggan atau pengembang.
Perubahan yang
diminta setelah spesifikasi itu di akhiri tidak akan dieleminasi, tetapi
pelanggan harus mencatat bahwa masing – masing perubahan setelah pengakhiran
spesifikasi merupakan ekstensi dari ruang lingkup PL yang demikian dapat menambah
biaya dan atau dapat memperpanjang jadwal proyek.Bahkan dengan prosedur kajian
terbaikpun, tetap ada sejumlah masalah spesifikasi. Spesifikasi sulit di uji
dalam berbagai cara yang berarti sehingga inkonsistensi
dan penghilangan dapat berlangsung tanpa terlihat. Selama kajian ,
perubahan terhadap terhadap spesifikasi dapat disetujui.Sangat sulit untuk
menili pengaruh global dari suatu perubahan ; yaitu bagaimana suatu perubahan
dalam suatu fungsi mempengaruhi persyaratan bagi fungsi- fungsi yang lain.
If you're looking to lose kilograms then you need to jump on this totally brand new personalized keto diet.
BalasHapusTo create this service, certified nutritionists, personal trainers, and top chefs have united to produce keto meal plans that are useful, convenient, price-efficient, and fun.
From their first launch in 2019, thousands of people have already transformed their figure and well-being with the benefits a smart keto diet can give.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones offered by the keto diet.